KEGIATAN PARENTING SISWA KELAS XI SMAN 1 MERTOYUDAN
MAGELANG - Selasa (31/10) SMAN 1 Mertoyudan mengadakan acara parenting yang bertemakan "Say No to Bullying and Toxic Relantionship" dengan narasumber Ibu Umi Aprilia, S.Psi., M.pd. Acara ini diikuti oleh siswa-siswi kelas XI serta mengundang wali murid atau orang tua para siswa untuk ikut serta dalam acara parenting tersebut. Acara dimulai pukul 12.30 WIB di gedung aula SMAN 1 Mertoyudan.
Acara dimulai ketika pembawa acara mengajak peserta parenting untuk
berdo'a bersama dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, semua
peserta acara dimohon untuk berdiri. Selanjutnya, dibuka dengan sambutan oleh
Kepala Sekolah SMAN 1 Mertoyudan, Bapak Nurkholiq, S.Pd.
Acara selanjutnya merupakan acara inti, dimulai dengan perkenalan
narasumber sekaligus pembicara acara tersebut. Alasan sekolah memilih Ibu Umi
Aprilia sebagai narasumber adalah karena beliau mempunyai latar belakang
seorang psikolog dan sudah menangani berbagai macam permasalahan terkait dengan
psikologi anak dan orang tua. Jadi beliau sudah mempunyai banyak pasien dengan
berbagai masalah yang berbeda beda. Beliau bisa menangani serta mempunyai
klinik psikologi.
Akhir-akhir ini kejadian bullying marak terjadi terutama di
usia-usia remaja saat ini, seperti kekerasan anak dengan anak, siswa dengan
siswa, maupun guru dengan siswa. Dengan semakin banyaknya kejadian tersebut
membuat keresahan dan sangat memprihatinkan bagi orang tua dan para pendidik.
Oleh karena itu, sekolah berusaha mengadakan salah satu acara dimana harapan
guru-guru sebagai pendidik dan orang tua mengantisipasi dari gejala-gejala atau
kejadian-kejadian yang akan terjadi.
Melalui acara parenting ini, diharapkan siswa-siswi SMAN 1 Mertoyudan
dan orang tua memahami tentang apa latar belakang terjadinya bullying,
serta apa yang harus dilakukan orang tua untuk membina dan mengarahkan anaknya.
Kemudian antara anak dan orang tua juga harus saling mengetahui tentang apa
saja penyebabnya dan bagaimana cara
mengatasinya secara bersama serta dampak apa saja yang akan ditimbulkan.
"Harapan kami juga dari memperoleh ilmu psikologi diterapkan oleh
mereka dan kita semua dan tidak ada lagi perilaku bullying disekolah kita sehingga
belajar jadi nyaman, aman, dan happy," ucap Bu Retna Ida Nuraeny,
S.Pd.
Sementara penanganan untuk siswa-siswi yang melanggar aturan mengenai
larangan bullying adalah dengan cara sekolah melakukan pendekatan
terhadap pelaku. Hal pertama yaitu mencoba memberikan pertanyaan-pertanyaan
pematik, mengapa mereka melakukan itu dan bagaimana mereka bisa memperbaikinya
di kemudian hari. Harus dipastikan bahwa mereka melakukannya dengan kesadaran
penuh dan tentunya bukan karena paksaan.
Menuju penghujung acara, siswa akan mengambil 'surat cinta' yang mereka
tulis sebelumnya para siswa mengambil surat secara bergantian dan memberikan
surat tersebut ke orang tua mereka di area belakang aula. Siswa juga mendapat
sepucuk kertas yang sudah dituliskan oleh orang tua mereka. Suasana acara
berubah menjadi mengharukan, ada beberapa siswa yang menangis setelah membaca
kertas tersebut.
Terakhir, siswa diarahkan untuk menuju lapangan basket sekolah. Disana
sudah terpasang banner yang bertuliskan untuk memberantas bullying di
sekolah. Kemudian siswa dapat menandatangani banner tersebut sebagai bentuk
dukungan pemberantasan bullying yang terjadi di sekolah.
Acara parenting ini belum dilakukan rutin oleh sekolah. Dulunya kegiatan
semacam ini pernah diselenggarakan namun kegiatannya belum dilakukan secara
rutin. Rencananya, sekolah akan menyelenggarakan program kegiatan parenting
dilakukan secara rutin di SMA N 1 Mertoyudan.
Penulis: Aisya dan Risqi
Reporter: Atha Assalami Ahda, Anindya Candraningtyas
Narasumber: Bu Retna Ida Nuraeny, S.Pd.
Tidak ada komentar